Sobat blogger kali ini dalam PR membahas tentang kedudukan
dan strategi PR dalam hal ini telah kita ketahui bahwa kedudukan PR adalah
menilai sikap public agar tercipta keserasian antara masyatrakat dan kebijakan
organisasi. yang berarti PR tidak hanya
dikerjakan oleh unit PR saja akan tetapi
semua personil pun dapat melakukan kegiatan PR dengan tujuan menyangkut
pencitraan lembaga yang dinaungi.
PR juga merupakan bagian terpenting dalam organisasi,
mengapa ? karena PR bisa juga dikatakan sebagai mata dari organisasi karena tanpa adanya PR organisasi tidak akan
mampu melihat apa-apa saja yang berkembang dimasyarakat.
Adapun bebrapa metode yang dapat dilakukan ketika organisasi
mengalami permasalahan seperti isu yang mampu menurunka citra organisasi atau
bahakan sampai kehilangan citranya. Metode yang dapat dilakukan adalah melalui
cara-cara edukatif, informative dan persuasive yang mengandung arti sebuah ajakan atau
imbauan. Namun biasanya humas akan melakukan strategi komunikasi persuasive yang
mempunyai cirri-ciri sebagai berikut :
1. Informasi atau esan yang disampaikan harus
berdasarkan pada kebutuha atau kepentingan khalayak sebagai sasarannnya.
2. PR sebagai komunikator dan mediator berupaya
untuk membentuk sikap masyrakat.
3. Mendorong public untuk berperan serta dalam
organisasi.
4. Perubahan sikap dan penilaian dari pihak public dapat
terjadi maka pembinaan atau pengembangan terus menerus dilakukan agar peran
serta terpelihara.
Seorang pejabat humas ada empat tuntutan kemampuan yang
harus dimiliki yakni : memiliki kemampuan mengamati dan menganalisis, kemampuan
untuk menarik perhatan, memengaruhi
pendapat umum, serta menjalin suasana saling percaya.
Adapun peran ideal yang harus dimiliki oleh praktisi humas
adalah: menjelaskan tujuan-tujuan organisasi pada publiknya, brtindak sebagai
radar, memiliki kemampuan untuk melihat kedepan atau memprediksi sesuatu secara
cepat.
Hal yang selanjutnya yaitu strategi public relation dimana
strategi ini terbagi atas dua komponen yakni komponen sasaran dan komponen sarana.
Dalam hal ini dikatakan juga bahwa PR mempunyai posisis yang
paling dekat dengan pemimpin karena dapat memberian pengetahuan yang jelas dan
rinci mengenai suatu sistem terpadu, agar aktivitas humas dalam mewakili
organisasi tersebut dapat dipertegas berkenaan batas-batas wewenang dan
tanggung jawabdalam memberikan keterangan, mengetahui secara langsung
tetang latar belakangnya mulai dari
perencanaan sampai tujuan yang hendak dicapai, fungsi kehumasan berlangsung secara optimal, serta dapat secara langsung
membrikan sumbangan saran.
Ok sampai disini dulu ya……. Samapai bertemu lagi…….
Tidak ada komentar:
Posting Komentar